NYAMUK CULEX
TRITAENIORHYNCHUS SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT JAPANESE ENCEPHALITIS
Gambar 1. Nyamuk Encephalitis |
A. Latar
Belakang
Dewasa ini banyak penyakit menular yang telah mampu diatasi bahkan ada yang
telah dapat dibasmi berkat kemajuan teknologi dalam mengatasi masalah
lingkungan biologis yang eret hubungannya dengan penyakit menular. Akan tetapi
masalah penyakit menular masih tetap dirasakan oleh sebagian besar penduduk
Negara sedang berkembang. Salah satunya adalah masalah penyakit menular yang
penularannya melalui vector nyamuk (Noor, 2006).
Kejadian penyakit yang penularannya dibawa oleh vector nyamuk tersebut,
disebabkan oleh tingginya kepadatan vektor nyamuk khususnya di Indonesia,
indeks premis/HI diperkirakan 20% atau 5% di atas nilai ambang risiko
penularan. Tetapi hasil penelitian di berbagai daerah menunjukkan angka yang
lebih tinggi (Nasrin, 2008).
Selain malaria atau Aedes Aegepty ternyata ada jenis nyamuk yang lebih
mematikan yaitu nyamuk Culex tritaeniorhynchus. Hanya dengan gigitan nyamuk
culex ini dapat menyebabkan si korban mengalami peradangan otak atau lebih dikenal
dengan istilah Japanese Encephalitis (JE).
Virus JE berkembang biak dalam tubuh manusia bila nyamuk culex betina
menghisap darah manusia yang terinfeksi virus JE makanya tubuhnya penuh dengan
virus JE. Selang 14 hari nyamuk yang senang hidup di tempat kotor dan
berkemampuan terbang 2 km ini berupaya menyebarkan virus JE kepada manusia
lainya. Hanya kepada manusia virus JE berkembang dan menjadi virus yang
mematikan. Jadi untuk mengetahui lebih banyak tentang bahaya dan cara mengobati
penyakit ini, kami mengambil topik penyakit Japanese Encephalitis dalam
pembuatan makalah prak klinik entomologi.
B. ISI
Entomologi adalah ilmu yang mempelajari tentang serangga, dikhususkan
kepada serangga yang merupakan vektor penyakit tertentu. Vektor adalah
anthropoda yang dapat menimbulkan dan menularkan suatu infectious agent dari
sumber infeksi kepada induk semang yang rentan. Salah satu serangga yang
merupakan vektor penyakit adalah nyamuk.
Gambar 2. Nyamuk Encephalitis |
Nyamuk tergolong dalam order Diptera dan famili Culicidae karena merupakan
serangga yang memiliki sepasang sayap. Nyamuk memiliki ukuran tubuh yang
relatif kecil, memiliki kaki panjang dan. nyamuk memiliki proboscis yang
panjang dan sisik pada bagian tepi dan vena sayapnya Tubuh nyamuk terdiri atas
tiga bagian yaitu kepala, dada dan perut. Nyamuk jantan berukuran lebih kecil
daripada nyamuk betina.
Nyamuk memiliki sepasang antena berbentuk filiform berbentuk panjang dan
langsing serta terdiri atas 15 segmen. Selain itu nyamuk juga memiliki probisis
pada ujung mulutnya yang digunakan untuk menembus kulit mamalia sehingga daat
menyedot darahnya.
Nyamuk termasuk serangga yang mengalami metamorfosis sempurna
(holometabola) karena mengalami empat tahap dalam masa pertumbuhan dan
perkembangan. Tahapan yang dialami oleh nyamuk yaitu tahap telur, larva, pupa
dan dewasa.
Banyak jenis nyamuk yang dapat meularkan penyakit sebagai contoh adalah
nyamuk Culex Tritaeniorhynchus Nyamuk berwarna kuning keperakan ini dengan
tutul putih di seluruh badannya pertama kali menyebarkan wabah virus JE di
jepang tahun 1924, 55% penderita radang otak karena virus ini meninggal dunia.
Lalu di Thailand, persentase kematian mencapai 35%. Di Cina, virus ini pernah
menginfeksi 122.995 orang. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang dikenal
dengan flavivirus. Virus ini termasuk dalam famili Togaviridae.
Virus ini memiliki kesamaan dengan virus dengue sesudah tejadi gigitan oleh
nyamuk, replikasi awal virus ejadi pada noda lokal dan regional getah bening
(lympha). Virus ini dapat menginfeksi babi, anjing, kambing, domba dan manusia.
Vektor uama virus JE di Asia Tenggara adalah Culex trtaeniorhynchus, Cx.
Gelidus, dan Cx. Vishnu. Nyamuk-nyamuk ini berkembangbiak di sawah,
tempat-tempat genangan air, dan tempat mandi. Jenis-jenis Culicinae yang lain
juga dapat menjadi vektor penyakit ini.
Penyakit JE ini mempunyai gejala awal: demam, sakit kepala, meracau, ngantuk,
sawan, lumpuh dan tidak sadarkan diri. Dalam waktu 1-2 minggu virus bisa masuk
ke dalam otak lewat darah, dan setelah sampai di pusat saraf virus hanya butuh
1-7 hari untuk berkembang biak hingga terjadinya peradangan pada otak
(encephalitis) atau radang selaput otak (meningitis) yang serius.
Gejala awal pada anak-anak adalah kehilangan nafsu makan (anoreksia), mual,
dan sakit perut. Sekitar 25-30 % kasus JE adalah fatal terutama anak-anak di
bawah umur 10 tahun. Gejala lain yang dapat terjadi adalah demam, dingin,
kelelahan, sakit kepala, dan muntah-muntah. Konfusi dan agitasi dapat terjadi
pada tingkat awal. Penyakit ini dapat berembang menjadi infeksi serius pada
otak dan dapat mematikan. Diantara pasien yang sembuh sekitar 30% mengalami
kerusakan otak yang serius termasuk paralisis.
Saat ini ada tiga jenis vaksin JE, tetapi hanya yang berasal dari otak
tikus dan vaksin inaktivasi yang didasarkan pada strain nagayama (beijing-1
strain) yang dijual dipasaran internasional. Adapun langkah lain yang dilakukana
untuk mengendalikan infeksi ini adalah dengan engendalikan vektor nyamuk.
Selain itu terdapat beberapa obat yang telah digunakan di beberapa negara:
1.
Penggunaan asam rosmarinic, dan arctigenin, telah
terbukti efektif dalam model mouse Japanese ensefalitis, namun ada belum ada
bukti klinis untuk mendukung penggunaannya.
2.
Kurkumin telah ditunjukkan untuk memberikan pelindung
saraf terhadap infeksi JEV di dalam studi in vitro. Kurkumin mungkin bertindak
dengan mengurangi tingkat seluler spesies oksigen reaktif, restorasi integritas
membran selular, penurunan pro-molekul sinyal apoptosis, dan tingkat modulasi
seluler yang terkait dengan stres protein.
3.
Minocycline pada tikus mengakibatkan penurunan
ditandai dalam beberapa tingkatan tanda-tanda, titer virus, dan tingkat
mediator pro-inflamasi dan juga mencegah kerusakan otak darah hambatan.
C. SIMPULAN
- 1.
- Entomologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
serangga, dikhususkan kepada serangga yang merupakan vektor penyakit tertentu
- 2.
- Vektor adalah organisme hidup yang dapat menularkan
agen penyakit dari suatu hewan ke hewan lain atau manusia. Organisme yang
berperan sebagai vektor penyakit yaitu arthropoda,
- 3.
- Virus Japanese Encephalitis adalah virus dari keluarga
Flaviviridae Salah satu vektor yang paling penting dari penyakit ini adalah
nyamuk Culex tritaeniorhynchus.
- 4.
- Penyakit ini paling umum di Asia Tenggara dan Timur
Jauh.
D. DAFTAR
PUSTAKA
Noor, Nasry.
2006. Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular, PT. Rineka Cipta:
Jakarta.
info yang sangat bermanfaat dan menambh wawasan baru, ggod job :)
BalasHapus